SINOPSIS FILM PENGABDI SETAN (2017)

Image
    LINK FILM PENGABDI SETAN  https://safelink.id/yvXxVf   "Pengabdi Setan" adalah sebuah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini dirilis pada tahun 2017 dan berhasil meraih sukses besar di Indonesia dan luar negeri. Berikut adalah review film "Pengabdi Setan": Cerita: "Pengabdi Setan" mengisahkan tentang seorang ibu tunggal bernama Marlina (diperankan oleh Ayu Laksmi) yang meninggal secara misterius. Setelah itu, anak-anak Marlina (diperankan oleh Tara Basro, Endy Arfian, Nasar Annuz, dan M. Adhiyat) mulai mengalami kejadian-kejadian aneh dan menakutkan di rumah mereka. Mereka akhirnya menyadari bahwa ibu mereka belum benar-benar pergi dan masih menghantui rumah tersebut. Mereka pun berusaha mencari cara untuk mengusir arwah ibu mereka agar dapat hidup dengan tenang. Penceritaan: Joko Anwar berhasil mengemas cerita yang menarik dan menegangkan dalam "Pengabdi Setan". Alur cerita yang berkelanjutan dan penggambaran suasan

Egois

Five Serial Killers Who Haven't Been Caught Yet - A&E

Menanti kebahagiaan membuat manusia serakah,
ingin memiliki segalanya yang harus sempurna
Tak boleh sedetikpun terlewatkan,
menggenggam pisau meski sudah terluka dalam

Mereka bilang kesederhanaan cukup membuat bahagia,
mereka bilang seadanya saja cukup menutup segalanya
Mereka berkata dengan lantang bahwa diri bahagia,
dengan secuil berkah yang dimiliki pada dirinya

Nyatanya, toleransipun semakin mengikis
tak menerima perbeadaan karakteristik
Memaksa siapapun yang masuk sesuai dengan kriteria standart kebahagiaan
Bukankah bahagia itu tak bisa dinilai dengan data?

Menelan bangkai saudara sendiri hanya karena ketidaksempurnaan,
mengkritisi segala yang berbeda jalan meski sama tujuan
Tak berusaha memahami asal semua sama dengan keinginan,
semua kotor di mata pecundang yang tak pernah mengakui dosa

Jika memang mereka tak menerima,
kenapa tak mengatakan menolak?
bukankah bicara dari mulut tanpa akal begitu mudah saat ini?
tak perlu menyiksa wanita kecil yang terus menerima kalimat-kalimat miris
tanpa menerima sepatahpun makna dari apa yang tergambar jelas di hadapan

Tak cukupkah membunuh mimpi di masa kecil?
tak cukupkah, bergelimang kebahagiaan dengan diam tanpa mencaci?
Sudahlah, jangan pura-pura menangis seakan orang lain menyalahkan
mungkin orang lain hanya jujur dan ingin perubahan

Genggaman itu janganlah terlalu erat,
siaplah menjaga dan melepas jika takdir berkata lain
Semua yang sudah dimulai,
akan ada akhir

Termasuk, kematian.

Comments

Popular posts from this blog

Diamlah...

Tak Ingin Lagi